Minggu, 22 Oktober 2023

Ringkasan Buku: PEMEKARAN MENGANCAM EKSISTENSI ORANG ASLI PAPUA

Ringkasan Buku: PEMEKARAN MENGANCAM EKSISTENSI ORANG ASLI PAPUA 
 
Ditulis Oleh: Russel Black (Ketua Yayasan Universitas Kaki Abu (UNIKAB)) 
 
Overview; Pendidikan Sosialis Papua
 


Pemerintah pusat mekarkan pemerintahan baru dan dilanjutkan Otsus ke 2 di tanah Papua, justru diupayakan oleh elit OAP sendiri, baik kalangan oportunis ataupun masyarakat biasa yang dimanfaatkan gerakannya oleh oknum yang ingin berkuasa.

Bagi pemerintah pusat, kebijakan pemekaran dilihat sebagai upaya desentralisasi dan dekonsentrasi kekuasaan, dimekarkan karena kondisi politik ideologi papua barat yang marak, eskalasi perlawanan politik OAP kepada negara yang semakin tinggi dan pembangunan infrastruktur. Awalnya terpusat (sentralisasi), kini dimekarkan kepada wilayah adminitrasi pemerintahan yang lebih kecil (desentralisasi), guna menjalankan roda pemerintahan Indonesia di tanah papua.

Perhatian buku ini adalah Eksistensi Orang Asli Papua di tengah jalannya Otsus dan Pemekaran wilayah politis yang semakin Terancam. buku ini ditulis dengan beberapa maksud:
 
Pertama, Orang Papua menyadari Eksistensinya di tengah maraknya pemekaran. Hal ini menjadi asumsi reflektif bagi orang Papua sendiri;
Kedua, Sebagai rambu-rambu bagi mereka yang begitu getol berjuang dan mendorong pemekaran dan Otsus di tanah Papua;
Ketiga, Wacana pemekaran harus ditinjau ulang berdasarkan pada kesiapan SDM, Kemandirian Orang Asli Papua (Apakah orang Papua sudah siap menerima pemekaran dengan berbagai macam konsekuensinya atau tidak?).

Upaya "Bongkar" kepalsuan NKRI itulah yang dilakukan UNIKAB, sebagai bentuk pengabdian moril di tanah West Papua. Eksistensi orang Papua diperhadapkan pada suatu tatanan baru, gaya baru, cara baru, atau bahkan penindasan gaya baru, yang tentunya berdampak pada setiap aspek kehidupan seperti:
1)    Penerimaan MRP yang tidak jelas seleksi dan penetapannya;
2)    Calon DPR yang tidak jelas dan tidak tegas batasannya antara OAP dan pendatang;
3)    PJ kepala daerah yang tidak jelas pengaturannya dan keputusan memihak;
4)    Kepentingan partai politik yang berpotensi benturkan masyarakat untuk berkonflik;
5)    Kaum muda yang tadinya aktivis pro papua yang mesti kritis terhadap kinerja penjajah di tanah papua justru terjebak pada iming-iming penguasa dan negara dengan cara menjadi pengurus organisasi masyarakat, organisasi pemuda, organisasi negara yang berlandaskan cinta NKRI dan hormati pancasila;
6)    Kaum muda yang tadinya kritis, kini menjadi oportunis dalam mencari cuan dan cleaning service pada buruh ASN negara (perkantoran jakarta);
7)    Calon coba-coba DPR yang tidak jelas eksistensi dan esensi perjuangan menuju parlemen;
8)    OAP masih sibuk mikir bagaimana usaha dilakukan dalam pemekaran dan Otsus, pendatang telah bergerak dan aksi dalam menlajankan usaha yang telah siap sebelum pemekaran;
9)    Usaha ekonomi OAP semakin tersingkir dan pendatang semakin maju;
10)    Pengangguran semakin teramburan diman-dimana di tanah papua;
11)    Senior elit papua tidak mencari peluang dalam membangun regenerasi junior yang kuat dan solid seperti politik penguasaan orang pendatang yakni “1 di depan 1000 di belakang”. Ini terjadi karena ego orang papua membunuh generasi penerus dan menjadi ikut-ikutan;
12)    Pendidikan tidak terurus dengan baik dan benar sesuai perbudayaan OAP justru jawanisme lebih banyak interpretasi dalam dunia pendidikan di papua;
13)    Rumah sakit tidak terurus dengan baik oleh pengurusnya maka banyak orang papua tidak pulang sembuh tapi pulang mayat.;
14)    Miras dibiarkan jual dimana-dimana di tanah papua, padahal banyak fakta ditemukan OAP mati teramburan karena miras;
15)    HIV /AIDS menjadi penyakit terpopuler di papua karena berjalan telanjang dilorong2, pinggir2 jalan, pinggir kota2, pinggir pantai, pinggir rumah tanpa dikontrol oleh dinas yang berwenang.

Dan banyak hal lainnya yang tidak bisa sebutkan satu persatu maka bisa kita simpulkan sementara bahwa eksistensi OAP sedang punah. Negara Indonesia akan tulis sejarah kehidupan Oap di tanah ini menggunakan tulang belulang OAP. Kita harus Sadar bahwa kondisi ini terjadi pelan dan tidak terlihat tapi pasti akan habis.

Berbagai Kepada Yang Lain: